Apa itu bisnis MLM

Sabtu, 12 Maret 2011


Catatan : Apa yang saya tulis disini murni berdasarkan pengalaman sendiri ketika mengikuti bisnis MLM dan kebetulan saya sudah berhenti sekarang.
Saya rasa, di zaman sekarang ini, pasti ada diantara kalian yang pernah ataupun sedang mengikuti ataupun ditawari bisnis MLM(Multi Level Marketing)? Saya sendiri pernah mengikuti bisnis ini secara serius, sayangnya hanya bertahan selama 3 bulan. Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan bagaimana sih sebenarnya bisnis MLM itu dijalankan, apakah benar-benar bisa membuat kaya sesuai janji yang ditawarkan ataukah itu hanya bohong belaka. Sekali lagi, tulisan ini merupakan kesimpulan dari pengalaman saya ketika mengikuti bisnis ini, dan di tulisan ini saya tidak akan mempengaruhi anda semua baik untuk mengikuti ataupun untuk menolak bisnis ini mentah-mentah. Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan sisi baik dan buruk dalam mengikuti MLM dan beberapa fakta yang ada dalam bisnis MLM.
Pada saat ditawari bisnis MLM, dalam bentuk yang paling umum adalah melalui presentasi, umumnya setiap orang akan dipenuhi oleh berbagai jenis pikiran. Ketika pertama kali saya ditawari bisnis MLM oleh teman saya, saya berpikiran “wah bisnis ini mudah sekali, cuma cari-cari orang tapi bisa dapat uang banyak.” Atau mungkin ada juga yang berpikiran “wah ini jelas bisnis penipuan, mana ada orang bisa dapat uang banyak dan jadi kaya melalui bisnis tersebut”.
Saya disini akan mencoba menjelaskan dengan lebih objektif dengan mengambil salah satu contoh MLM yaitu Tianshi. Tianshi sendiri merupakan salah satu MLM yang cukup banyak ditawarkan di Indonesia, dan termasuk yang paling cukup ramai.
Apabila kita lihat dari contoh diatas umumnya akan ada 2 jenis pikiran ketika kita ditawari bisnis MLM, entah negative(menolak) ataupun positive(menerima). Sebelum anda menentukan keputusan, saya ingin sedikit menjelaskan mengenai apa itu sebenarnya MLM? MLM adalah sebuah bentuk pemasaran yang memiliki konsep untuk memotong jalur distribusi umum.
Jalur distribusi yang umum, sepanjang ingatan saya ketika dipresentasi :
Produsen -> Distributor Besar ->Grosiran -> Eceran -> Konsumen. Pada setiap titik distribusi, masing-masing pelaku distribusi akan mengambil keuntungan, sehingga ketika berada di akhir konsumen, harga barang akan sangat mahal. Contohnya, Teh Botol sebenarnya dapat dibeli dengan modal Rp. 200, tetapi ketika sampai di tangan konsumen melalui pedagang eceran, di zaman sekarang harganya sudah mencapai Rp.3.000,00.
Berbeda dengan jalur distribusi pada umumnya, MLM menggunakan jalur distribusi :
Produsen -> Distributor ->Konsumen. MLM merupakan jalur distribusi langsung menuju konsumen dengan menggunakan distributor langsung. Oleh karena itu, MLM sering juga disebut model bisnis penjualan langsung.
Jika dilihat dari sisi model bisnis, sebenarnya MLM merupakan model bisnis yang cost efficient dan efektif karena dapat memotong jalur distribusi, sehingga harga barang yang sampai di konsumen lebih murah.
Sewaktu dulu, saya dipresentasi mengenai bisnis MLM hampir 5 kali, dimana 3 kali dari Tianshi dan 2 kali dari Oriflame. Kebetulan saya sempat menjalankan yang bisnis Tianshi saja. Ketika ditawari bisnis Tianshi, di salah satu bagian mereka menyebutkan mengenai jalur distribusi tersebut.
Nah, selain menyebutkan masalah model jalur distribusi, umumnya presentasi bisnis MLM membahas mengenai membangun impian sekaligus memperkenalkan pendengar mengenai istilah keamanan financial.
Bagi manusia, keamanan financial memang sangatlah perlu karena memang benar kita tidak akan tahu kapan kita sakit maupun dipecat dari pekerjaan. Selain keamanan financial, impian juga merupakan suatu hal yang amat sangat penting dalam kehidupan kita yang dapat mendorong kita untuk lebih maju lagi. Pada bagian ini, saya setuju dengan penjelasan tersebut. Keamanan financial sendiri dapat diperoleh melalui pendapatan pasif.
Setelah menjelaskan mengenai impian dan keamanan financial, umumnya orang akan dipresentasi mengenai company profile dan kemudian barulah business plan, beserta reward-reward yang diperoleh, lalu kemudian akan dijelaskan mengenai produk-produk dari perusahaan tersebut dan beberapa manfaatnya. Saya tidak akan membahas bagian ini karena di bagian ini akan berbeda-beda untuk tiap MLM.
Salah satu yang khas dalam presentasi MLM adalah the power of network, dimana anda biasa akan dijelaskan dengan 1 orang tiap bulan mencari cukup 1 orang saja. Kemudian mereka akan menanyakan pada bulan ke-12 akan jadi berapa dan jawabnya adalah 2^12, yaitu 4096. Memang, secara teoritis hal ini benar, tetapi secara praktis di dunia nyata, hal ideal ini sangatlah sulit tercapai.
Setelah menjelaskan the power of network ini, biasa sang presenter akan menjanjikan bahwa dengan menjalankan bisnis MLM ini secara serius selama 1-2 tahun, anda akan mampu mendapatkan pendapatan pasif yang sangat besar (biasanya puluhan juta rupiah, di Tianshi sendiri janjinya sekitar 40jt rupiah).
Oke, sekarang kita akan mereview semua yang dijelaskan di atas. Ada cukup banyak hal yang harus diperhatikan pada presentasi mengenai bisnis MLM. Ada sebagian yang benar, tetapi sayangnya ada juga bagian yang dilebih-lebihkan oleh presenternya akibat didikan dari Support Systemnya yang mengajarkan cara presentasi.
Nah, persepsi orang ketika dipresentasikan business plan sebuah MLM cenderung berbeda-beda. Ada yang langsung mengetahui apa yang sebenarnya dikerjakan, ada juga yang tidak. Orang yang salah tanggap umumnya dengan mencari banyak orang saja kita bisa mendapat pendapatan pasif per bulan. Seringkali bahkan ada orang yang rela membayari pendaftaran bagi calon-calon downlinenya untuk memperbanyak anak buahnya saja dengan pikiran semakin banyak downline yang diperoleh, semakin besar pendapatan yang diperoleh dari MLM. Sayangnya hal tersebut salah.
Menurut MLM yang pernah saya jalani, pendapatan dari bisnis MLM sama saja dengan komisi sales. Anda akan dibayar sesuai dengan omset yang anda hasilkan di bulan tersebut. Jadi besarnya pendapatan anda di bisnis ini ditentukan oleh seberapa besar omset yang anda hasilkan per bulan. Omset tersebut bisa berasal dari pembelian, penjualan produk, dan bergabungnya anggota baru. Pada Tianshi sendiri, salah satu sumber omset yang paling besar adalah bergabungnya anggota baru yang langsung menyumbang 2 juga omset ketika mereka menjadi *3. Nah, ketika kita memiliki semakin banyak downline, omset kelompok kita otomatis akan menjadi lebih besar.
Contohnya, ketika seorang pejalan bisnis MLM mempunyai 100 orang downline, dan rata-rata 30 orang dari downline tersebut aktif dan dapat menghasilkan 1 *3 tiap bulan, maka setiap bulan anda akan mendapat omset sekitar 60jt( 30jt x 2 ). Nah dari omset yang anda hasilkan tersebut, umumnya anda akan mendapat rata-rata hanya sekitar 4% dari keseluruhannya (sekitar 2,4 juta, berdasarkan hitung-hitungan dan penjelasan dari upline Tianshi). Semakin banyak downline anda, maka tentunya omset anda per bulan dapat semakin besar dan anda bisa semakin memiliki pendapatan yang besar.
Jadi pada intinya, bisnis MLM sama saja seperti anda membangun sebuah perusahaan sales, dimana anda harus mencari salesman-salesman baru yang mana tentunya dengan semakin banyak salesman di perusahaan anda, omset sales anda akan semakin besar, dengan catatan sales anda adalah sales yang aktif menjual.
Jika anda berpikir dengan membayari teman/saudara untuk bergabung dan memiliki banyak downline bisa mendapatkan uang banyak, sebaiknya anda buang jauh-jauh pikiran tersebut, sebab percuma bila downline anda tidak berjalan.
Kemudian, di salah satu sesi presentasi biasanya akan dijelaskan kalau bisnis ini mempunyai potensi besar karena hanya bekerja 1-2 tahun saja anda bisa mendapatkan pendapatan yang besar serta bisnis ini dapat dijalankan oleh siapa saja karena modalnya kecil.
Pada bagian ini, alangkah baiknya anda memikirkan baik-baik tanpa melihat jumlah tahun yang kelihatannya kecil. 1-2 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Selama 1-2 tahun anda menjalankan bisnis MLM anda harus menginvestasikan waktu yang banyak untuk menjalankan bisnis ini. Kalau presenter anda bilang anda dapat menjalankan bisnis ini di sela-sela waktu kosong anda dan anda bisa sukses dalam waktu 1-2 tahun, sayangnya saya harus bilang itu bohong (ingat ini menurut pengalaman saya). Orang yang bisa sukses di bisnis ini dalam waktu 1-2 tahun biasanya memerlukan dedikasi full time agar setiap hari dapat melakukan presentasi.
Kemudian mengenai modal dalam menjalankan bisnis ini. Modal di bisnis ini memang kelihatannya kecil, hanya sekitar 2jt rupiah(dalam bisnis Tianshi) untuk menjadi bintang 3 dan dapat langsung menjalankan bisnisnya. Akan tetapi, saya ingin mengingatkan bahwa untuk menjalankan bisnis ini anda juga membutuhkan modal operasional untuk pergi ke sana kemari untuk presentasi, stok tiket seminar, ikut seminar, dan biaya-biaya lain yang tidak sedikit. Kadang kala, justru pengeluaran terbesar bisnis ini berasal dari biaya operasional ini.
Kemudian kita perlu mereview kembali mengenai teori the power of network(kekuatan jaringan). Ingat teori yang disebutkan tersebut adalah teori ideal. Dalam praktisnya ketika anda mencari seorang downline, belum tentu downline tersebut juga mau jalan ketika sudah bergabung. Apabila kebetulan downline langsung anda jalan, belum tentu downline-downline pada level bawah bisa langsung berjalan. Dan kadang, untuk mendapatkan 1 orang downline saja dalam 1 bulan itu tidaklah mudah seperti yang dikatakan pada presentasi.
Apabila ditanyakan apakah kita benar-benar bisa sukses dari bisnis MLM? Jawabnya bisa  dan potensinya ketika anda sukses memang sangat besar. Ingat hitung-hitungan kasar yang saya sebutkan di atas, bahwa rata-rata pendapatan kita tiap bulan adalah 4% dari total omset kita. Apabila jaringan kita(seluruh downline kita) berjumlah 4000 orang, dan dari 1000 orang tersebut jaringan bisa berkembang dengan mendapatkan 1 *3 baru (dalam bisnis Tianshi). Omset total anda bisa dihitung adalah :
1000 x 2jt = 2 Milyar, dan 4 % dari 2 milyar adalah 80 juta yang mana menjadi pendapatan bersih anda dan pasif setiap bulan.
Jadi, apabila dilihat, bisnis MLM memang memiliki potensi besar. Namun, anda harus selalu mengingat bahwa untuk mendapatkan hasil yang besar perlu kerja keras yang besar pula. Semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan seperti yang dijelaskan. Kemudian dalam menjalankan bisnis MLM anda juga membutuhkan modal, terutama untuk biaya operasional dan biaya mengikuti pelatihan dan seminar-seminar, sehingga apabila kalau anda dipresentasikan bahwa bisnis MLM adalah bisnis tanpa modal, hal itu sama sekali tidak benar.
Bisnis MLM sama seperti pada bisnis lain pada umumnya dimana perlu adanya investasi waktu, tenaga dan uang untuk dapat sukses di bisnis tersebut.
Nah, apa saja sih segi positif kita dalam mengikuti bisnis MLM?
Sepengalaman saya, walaupun pada akhirnya saya gagal di bisnis ini saya belajar cukup banyak hal, mulai dari taktik-taktik sales seperti negosiasi, membuat janji, follow up klien, mengarahkan klien, membawa pembicaraan, serta bagaimana cara presentasi yang baik dan benar dan berinteraksi dengan orang lain. Saya juga mempelajari paradigm-paradigma yang baik untuk kehidupan seperti pentingnya kebebasan financial, pendapatan pasif, serta pentingnya waktu dan keluarga. Bisnis MLM juga mengajarkan paradigma bahwa adalah hal yang sia-sia jika anda mempunyai banyak uang tetapi tidak dapat menikmatinya.
Melalui bisnis ini juga saya juga mempelajari mengenai realitas kehidupan kerja. Tahukah anda, jika anda bekerja dan digaji Rp.3jt per bulan(gaji fresh graduate mahasiswa), dengan 8 jam kerja tiap hari kerja, upah anda per jam hanya sekitar Rp.15rb, dan hal tersebut memang benar apabila dibuktikan dengan hitungannya. Kadang kala memang realitas kehidupan kerja sangatlah menyakitkan.
Selain itu seminar-seminar yang diadakan bisnis ini juga sangat bagus dan kadang cukup inspirasional sehingga dapat membangkitkan semangat.
Namun, dibalik segi positif, ada juga segi negative dalam mengikuti bisnis ini (menurut sepengalaman saya). Apa saja sisi negative tersebut?
Dengan mengikuti bisnis MLM, orang cenderung akan menjadi anti social dan memiliki pikiran yang keras kepala serta tidak mau menerima pendapat orang lain (seperti di brain wash) dan hanya mempercayai paradigma bisnis MLM saja. Perilaku ini akan menyebabkan orang menjadi jauh dari teman-teman dan keluarganya. Selain itu, image MLM di Indonesia juga cukup buruk, sehingga orang yang menjalankan MLM cenderung dicap buruk karena dianggap terlalu melebih-lebihkan.
Selain itu, orang-orang yang mengikuti bisnis MLM kadang kala berubah menjadi orang yang hanya membicarakan MLM saja di setiap kesempatan dan hal ini bisa saja membuat orang lain sebal dan menjauhi anda. Kemudian orang yang mengikuti MLM juga cenderung menghina-hina dan menganggap remeh profesi lain dan menganggap MLM adalah profesi yang paling ideal.
Pada dasarnya ketika seseorang mengikuti MLM ada sisi baik dan buruknya. Saya sendiri gagal mengikuti MLM Tianshi dan keluar uang cukup banyak ketika itu. Namun, yang saya ambil adalah sisi baiknya dan ilmu-ilmu yang saya saring dan saya dapatkan. Jujur saja, efek negative yang saya sebutkan di atas saya rasakan sendiri ketika menjalankan bisnis MLM Tianshi tersebut. Dan saya harapkan bagi anda yang ingin mengikuti bisnis MLM agar jangan sampai mengalami efek negative tersebut.
Sekali lagi, pada post ini saya tidak ingin mengajak anda untuk menolak atau mengikuti bisnis MLM. Saya hanya ingin memberikan sedikit pencerahan bagi kalian yang ingin mengetahui apa itu sebenarnya bisnis MLM. Post ini cukup panjang, tetapi saya berharap dengan menjelaskan seperti ini anda semua dapat lebih mengerti apa itu bisnis MLM dan bagaimana kita menjalankannya serta apa saja dampak bisnis tersebut bagi kehidupan kita.
Originally written by : hihia.

1 komentar:

deny aprian saputro mengatakan...

menarik . bagaimana dengan DBS ? apa pendapat anda?

Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan isi artikel yang terkait, No Spam!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...