Inilah Pidato Bung Karno untuk Malaysia
Selasa, 06 Desember 2011
JAKARTA – Perseteruan antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat. Ketegagan negeri serumpun kali ini dipicu dari ditangkap dan disiksanya tiga petugas kelautan Indonesia oleh kepolisian Malaysia.
Kejadian ini mengingatkan kita akan sejarah. Dimana, pada tahun 1962-1966 Indonesia juga sempat terlibat cekcok dengan Negri Jiran. Kala itu, persoalan dipicu ulah Malaysia yang dahulu dikenal dengan Persekutuan Tanah Melayu ingin menggabungkan Brunei, Sabah, dan Serawak menjadi Federasi Malaysia.
Tindakan tersebut, sontak saja dikecam oleh Presiden Indonesia yang kala itu dijabat Soekarno. Bung Karno menilai, Malaysia adalah boneka Inggris, dan langkah tersebut akan mengganggu keamanan di Indonesia. Bung Karno memproklamirkan gerakan ”Ganyang Malaysia” melalui pidato bersejarah pada 12 April 1963. Berikut kutipan pidato Sang Proklamator Indonesia tersebut;
Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu.
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan ke seluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo... ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia...
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
Menyikapi pidato Bung Karno, Malaysia pun murka. Mereka mendemo Kedubes RI di Kualalumpur dan merobek-robek foto Soekarno. Bahkan, demonstran juga sempat membawa lambang burung garuda kepada Tunku Abdul Rahman dan meminta agar dia menginjaknya.
Namun, polemik tersebut mereda setelah posisi Soekarno digantikan Soeharto. Pada 28 Mei 1966, Indonesia dan Malaysia pun sepakat untuk berdamai, dan penandatanganan perdamaian dilakukan pada 11 Agustus.
Gawat Geng Wanita Pemerkosa Banyak Pria
Jumat, 02 Desember 2011
Sekomplotan wanita di kota Harare, Zimbabwe, diyakini merupakan pelaku pemerkosaan terhadap beberapa pria dalam beberapa tahun belakangan. Aksi mereka ini diyakini adalah sebuah ritual demi mendapatkan sperma korban.
Dilansir dari laman BBC, Senin 28 November 2011, kepolisian Harare telah menangkap tiga tersangka dan saat ini sedang dalam proses pengadilan. Tidak ada pasal dalam hukum Zimbabwe soal pemerkosaan pria oleh wanita, jadi mereka didakwa atas penyerangan dan perbuatan tidak senonoh.
Ketiga wanita ini ditahan awal bulan ini di kota Gweru, sekitar 275km sebelah baratlaut Harare. Dalam mobil van para tersangka, ditemukan 31 kondom bekas. Ketiga wanita ini menyangkal tuduhan tersebut. Mereka mengaku bekerja sebagai PSK dan kondom-kondom itu, ujar mereka, lupa dibuang.
Telah lebih dari setahun polisi memburu kawanan pemerkosa ini. Seorang korban yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku diperkosa secara bergantian ketika menumpang mobil tersangka Juli lalu. "Salah satu wanita menyiramkan air ke wajah saya dan menyuntikkan sesuatu yang membangkitkan gairah seksual yang luar biasa. Mereka menghentikan mobil dan memaksa saya berhubungan dengan mereka satu-persatu menggunakan kondom," kata pria malang tersebut.
Setelah tuntas, korban ditinggalkan begitu saja di semak-semak dalam keadaan telanjang bulat. Oleh warga, dia lalu dilarikan ke rumah sakit untuk menghilangkan reaksi obat perangsang yang belum juga luntur.
Juru bicara kepolisian, Andrew Phiri, meyakini tiga wanita ini adalah anggota sindikat pemerkosa yang tersebar di Zimbabwe. Phiri mengatakan, banyak laporan pemerkosaan pria di negara tersebut. "Kami belum menemukan alasan pasti dari tindakan ini. Ada spekulasi aksi ini terkait dengan sebuah ritual," kata phiri.
Phiri menjelaskan bahwa kemungkinan sperma korban digunakan untuk semacam jimat untuk kesuksesan bisnis. Spekulasi lainnya mengatakan, sperma korban dikirim ke luar negeri untuk dijual. Ahli budaya dan sosiologi, Claude Mararikei, mengatakan ini berhubungan dengan sihir dari sekte rahasia.
"Bahkan peneliti tidak ingin bermain di ranah itu. Karena kau tidak akan kembali dengan selamat jika menerbitkan penemuanmu," ujar Mararikei.
Dilansir dari laman BBC, Senin 28 November 2011, kepolisian Harare telah menangkap tiga tersangka dan saat ini sedang dalam proses pengadilan. Tidak ada pasal dalam hukum Zimbabwe soal pemerkosaan pria oleh wanita, jadi mereka didakwa atas penyerangan dan perbuatan tidak senonoh.
Ketiga wanita ini ditahan awal bulan ini di kota Gweru, sekitar 275km sebelah baratlaut Harare. Dalam mobil van para tersangka, ditemukan 31 kondom bekas. Ketiga wanita ini menyangkal tuduhan tersebut. Mereka mengaku bekerja sebagai PSK dan kondom-kondom itu, ujar mereka, lupa dibuang.
Telah lebih dari setahun polisi memburu kawanan pemerkosa ini. Seorang korban yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku diperkosa secara bergantian ketika menumpang mobil tersangka Juli lalu. "Salah satu wanita menyiramkan air ke wajah saya dan menyuntikkan sesuatu yang membangkitkan gairah seksual yang luar biasa. Mereka menghentikan mobil dan memaksa saya berhubungan dengan mereka satu-persatu menggunakan kondom," kata pria malang tersebut.
Setelah tuntas, korban ditinggalkan begitu saja di semak-semak dalam keadaan telanjang bulat. Oleh warga, dia lalu dilarikan ke rumah sakit untuk menghilangkan reaksi obat perangsang yang belum juga luntur.
Juru bicara kepolisian, Andrew Phiri, meyakini tiga wanita ini adalah anggota sindikat pemerkosa yang tersebar di Zimbabwe. Phiri mengatakan, banyak laporan pemerkosaan pria di negara tersebut. "Kami belum menemukan alasan pasti dari tindakan ini. Ada spekulasi aksi ini terkait dengan sebuah ritual," kata phiri.
Phiri menjelaskan bahwa kemungkinan sperma korban digunakan untuk semacam jimat untuk kesuksesan bisnis. Spekulasi lainnya mengatakan, sperma korban dikirim ke luar negeri untuk dijual. Ahli budaya dan sosiologi, Claude Mararikei, mengatakan ini berhubungan dengan sihir dari sekte rahasia.
"Bahkan peneliti tidak ingin bermain di ranah itu. Karena kau tidak akan kembali dengan selamat jika menerbitkan penemuanmu," ujar Mararikei.
Langganan:
Postingan (Atom)