tanpa uang seratus perak seribupun tidak akan lengkap
Selasa, 04 Oktober 2011
Sering kita jumpai uang recehan antara seribu,lima ratus dan seratus perak, jangan salah dengan recehan yang satu ini,, tanpa uang seratus perak seribu pun tak akan lengkap,, tentu tulisan tadi ada benarnya kan,,, memang uang seratus perak klw di belanjakan baso atw es krim tidak akan cukup tap jangan salah coba bayangin klw uang sejuta klw klw kurang seratus perak ga bakalan di bilang sejuta,, makanya jangan sepelin hal2 yang kecil klw kita hidup di awali dengan yang kecil dulu pasti lama kelamaan akan menjadi besar.
Pentingnya Spion bagi pengendara motor
PENTINGNYA SPION
Tidak sedikit pengendara motor di jalan yang menggangap kaca spion sebagai "pajangan" belaka, atau mungkin ada juga yang mengganggap kaca spion membuat motor mereka terlihat kurang oke. Jadi mereka lepas kaca spion mereka atau mereka ganti dengan kaca spion yang terlihat bagus, tapi sayangnya tidak berfungsi.
Kalau nggak percaya, coba deh perhatikan bagaimana motor-motor di jalan. Kebanyakan mereka mempunyai kaca spion tapi kecil sehinggga tidak berfungsi, atau posisi kaca spion mereka membuat mereka tidak bisa melihat lalu lintas atau kendaraan di belakang mereka.
Hal seperti ini disamping berbahaya bagi mereka, juga membahayakan orang lain. Pengendara motor seperti ini, biasanya kalau mau motong atau pindah jalur, akan langsung pindah jalur tanpa melihat situasi lalu lintas di belakang mereka.
Kita sering melihat kaca spion, tapi tahu nggak sejarahnya kaca spion? Ini ada cerita ttg sejarah kaca spion.
Dulu di awal 1900-an sewaktu mobil masih merupakan barang baru, dan balap mobil baru mulai berkembang, setiap peserta balap mobil selalu membawa mekanik. Tugas mekanik ini adalah untuk memperbaiki mobil kalau rusak sewaktu balapan.
Dengan makin berkembangnya teknologi, mesin mobil jadi lebih canggih dan jarang rusak dan mekanik tidak lagi diperlukan. Fungsi mekanik ini kemudian berubah menjadi "pengamat" yang membantu pengemudi. Jadi mekanik ini kemudian bertugas mengamati keadaan di belakang mobil mereka, supaya pengemudi bisa tahu kalau ada mobil peseerta lain yang akan "menyalip" mereka.
Setiap mobil yang ikut balap mobil pada era tersebut selalu membawa dua penumpang. Satu bertugas mengemudikan mobil dan satu lagi bertugas mengamati keadaan di belakang mereka.
Kemudian di tahun 1911 di lomba balap Indianapolis 500, satu orang peserta kesulitan mencari mekanik untuk menjadi pengamat untuk mengawasi keadaan dibelakang. Sebagai jalan keluar dia kemudian memasang cermin di mobilnya. Dengan memakai cermin ini dia bisa melihat kalau ada peserta balap lainnya yang akan mendahului atau nyalip.
Karena beban yang diangkut lebih ringan, mobilnya bisa jalan lebih cepat dan akhirnya dia memenangkan lomba balap tersebut. Di tahun berikutnya semua mobil peserta balapan memasang kaca spion di mobil mereka, dan sejak saat itu semua mobil memakai kaca spion.
Jadi buat yang seneng ngebut dan juga yang tidak seneng ngebut, pasang deh kaca spion yang benar-benar berfungsi. Jangan tidak pakai spion, atau kaca spion cuma buat pajangan saja. Berbahaya buat orang lain.
Kalau nggak percaya, coba deh perhatikan bagaimana motor-motor di jalan. Kebanyakan mereka mempunyai kaca spion tapi kecil sehinggga tidak berfungsi, atau posisi kaca spion mereka membuat mereka tidak bisa melihat lalu lintas atau kendaraan di belakang mereka.
Hal seperti ini disamping berbahaya bagi mereka, juga membahayakan orang lain. Pengendara motor seperti ini, biasanya kalau mau motong atau pindah jalur, akan langsung pindah jalur tanpa melihat situasi lalu lintas di belakang mereka.
Kita sering melihat kaca spion, tapi tahu nggak sejarahnya kaca spion? Ini ada cerita ttg sejarah kaca spion.
Dulu di awal 1900-an sewaktu mobil masih merupakan barang baru, dan balap mobil baru mulai berkembang, setiap peserta balap mobil selalu membawa mekanik. Tugas mekanik ini adalah untuk memperbaiki mobil kalau rusak sewaktu balapan.
Dengan makin berkembangnya teknologi, mesin mobil jadi lebih canggih dan jarang rusak dan mekanik tidak lagi diperlukan. Fungsi mekanik ini kemudian berubah menjadi "pengamat" yang membantu pengemudi. Jadi mekanik ini kemudian bertugas mengamati keadaan di belakang mobil mereka, supaya pengemudi bisa tahu kalau ada mobil peseerta lain yang akan "menyalip" mereka.
Setiap mobil yang ikut balap mobil pada era tersebut selalu membawa dua penumpang. Satu bertugas mengemudikan mobil dan satu lagi bertugas mengamati keadaan di belakang mereka.
Kemudian di tahun 1911 di lomba balap Indianapolis 500, satu orang peserta kesulitan mencari mekanik untuk menjadi pengamat untuk mengawasi keadaan dibelakang. Sebagai jalan keluar dia kemudian memasang cermin di mobilnya. Dengan memakai cermin ini dia bisa melihat kalau ada peserta balap lainnya yang akan mendahului atau nyalip.
Karena beban yang diangkut lebih ringan, mobilnya bisa jalan lebih cepat dan akhirnya dia memenangkan lomba balap tersebut. Di tahun berikutnya semua mobil peserta balapan memasang kaca spion di mobil mereka, dan sejak saat itu semua mobil memakai kaca spion.
Jadi buat yang seneng ngebut dan juga yang tidak seneng ngebut, pasang deh kaca spion yang benar-benar berfungsi. Jangan tidak pakai spion, atau kaca spion cuma buat pajangan saja. Berbahaya buat orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)