Aksi Bunuh Diri Ini Disiarkan Langsung oleh BBC

Minggu, 19 Juni 2011


Seorang warga Swiss bunuh diri dibantu medis atau euthanasia. Disaksikan keluarganya, ia menenggak obat mematikan di satu klinik di Swis. Proses menuju kematian itu, hebatnya atau mungkin sedihnya, disirakan televisi BBC. Kontroversi pun sontak merebak.

Nama pria itu adalah peter Smedley berusia 71 dan sedang sakit parah yang tak mungkin disembuhkan lagi. Pemilik hotel ini pun memutuskan untuk mengakhiri penderitaan itu dengan cara meminum obat mematikan.

Niatnya itu bisa terlaksana karena di negaranya, Swiss, euthanasia tidak terlarang. Ia pun meminta dokter di satu klik bernama Dignitas memberikan obat mematikan: barbituates.

Entah bagaimana dia memberikan izin kepada Sir Terry Pratchett, pembawa acara Terry Pratchett: Choosing To Die, untuk merekam momen terakhirnya saat meminum racun. Itu terjadi sebelum Natal tahun lalu.

Dalam gambar di BBC yang ditayangkan Senin (13/6/11) itu, sang pasien, Smedley, didampingi dokter dari klinik. Sebagai perpisahan terakhir, sang istri Christine (40) mencium suaminya dan mengatakan, “Kuatlah sayang”.

Christine pun tampak tegang saat Smedley meminum obat itu, namun ia tetap berada di samping suaminya itu. Terlihat sang pasien dengan yakin meminum obat yang sudah disediakan dokter. Dan dalam hitungan detik, ia meninggal di kursinya.

Segera setelah tayangan itu, debat panas muncul di Twitter, media sosial lainnya serta media cetak membuat BBC dijuluki ‘pemandu sorak’ euthanasia..

Warga pun menulis pengaduannya pada Dirjen Mark Thompson dan Kepala BBC Lord Patten mengenai acara itu. Warga menganggap acara ini ‘tak pantas’. Kelompok amal, politik dan agama bergabung menyatakan acara ini ‘propaganda’ euthanasia. Dalam gugatan, tertulis, “Menayangkan kematian pasien di acara demi hiburan, BBC harus punya alasan kuat”.

Diketahui, BBC menayangkan empat program serupa selama bertahun-tahun, “BBC tampak acuh pada oposisi parlemen atau pemirsa yang menentang perubahan hukum dalam koridor keamanan publik atau alasan etika”.

Baroness Campbell of Surbiton, Baroness Finlay of Llandaff, Lord Alton of Liverpool dan Lord Charlie of Berriew mengatakan, BBC menayangkan acara ini guna mendukung bunuh diri yang dibantu. Alhasil, hampir 900 warga membuat pengaduan resmi pada BBC atas program itu.

Editor acara BBC terkait, Charlotte Moore, mengatakan, “BBC tak turut campur dalam bunuh diri yang dibantu. Namun, kami mengaku hal ini merupakan materi debat yang penting. Di seluruh jaringan BBC, kami melihat kematian dibantu, perawatan rumah sakit dan perawatan paliatif memiliki beragam cara berbeda, termasuk dokumenter dan perdebatan berita”.

Juru bicara BBC menambahkan, “Terkait acara ini, kami punya 82 apresiasi dan 162 pengaduan, total pengaduan pun menjadi 898”. Regulator media Ofcom sendiri mengakui seperti dikutip Dailymail, BBC mendapat ‘banyak’ pengaduan.

Di Inggris, membantu orang bunuh diri medis adalah tindak ilegal.

pasangan ini asik ciuman saat kerusuhan

Pasangan pria dan wanita tertangkap kamera sedang asyik berciuman sambil berbaring. Padahal, mereka sedang berada di tengah kerusuhan menyusul kekalahan tim Vancouver Canucks pada pertandingan hoki Stanley Cup melawan Boston Bruins di Vancouver, Kanada, Rabu, 15 Juni 2011.
http://image.tempointeraktif.com/?id=80136&width=274
Pasangan itu terlihat berbaring di jalan dan berciuman ketika kerusuhan pecah di sekeliling mereka. Mereka seakan mengabaikan massa yang marah dan polisi anti-huru hara yang berupaya menenangkan massa.

Foto tersebut mendapat tanggapan dari pengguna Twitter di dunia. Akan tetapi, fotografer yang mengambil gambar tersebut masih bingung dengan foto itu.

Juru foto Richard Lam mengambil foto tersebut saat meliput kerusuhan menyusul kekalahan tim Canucks atas Boston Bruins 4-0 di Stanley Cup. Lam sedang berada di tengah para pengunjuk rasa dan polisi anti-huru hara ketika melihat pasangan remaja itu. "Jaraknya sekitar 20 atau 30 yard," ujar Lam. "Ada dua orang berbaring di jalanan yang lengang. Awalnya saya mengira mereka terluka." 

Lam pun langsung mengabadikan gambar tersebut. Setelah itu, Lam tidak lagi memperhatikan pria dan wanita yang berbaring di jalan.

Lam menggambarkan kerusuhan tersebut berujung pada penjarahan. "Terjadi kekacauan. Pengunjuk rasa membakar dua mobil lalu saya melihat penjarah memecahkan jendela di sebuah toko," kata Lam.

"Saat itu, polisi anti-huru hara menerjang ke arah kami. Setelah berhenti berlari, saya melihat di antara barisan polisi ada dua orang berbaring di jalan yang berlatar polisi anti-huru hara dan api."

"Saya tahu saya harus mengambil momen itu ketika saya menjepret gambar dengan latar kerusuhan. Namun, saya baru mengamati dengan saksama foto tersebut ketika saya mendata foto-foto saya, lalu editor saya menunjukkan dua orang itu tidak terluka, melainkan berciuman."

"Semua orang bertanya siapa mereka," ujar Lam. Tetapi Lam tidak tahu dan tidak sempat berbicara dengan dua orang yang ciuman itu.

Bahkan, hingga sekarang, Lam masih belum yakin apakah dua orang itu terluka atau sedang berciuman. "Saya terus mengamati foto tersebut, tetapi saya tetap bingung," ujarnya.

Menurut ofisial di Vancouver, sekitar 150 orang dilarikan ke rumah sakit akibat kerusuhan tersebut dan 100 orang ditangkap.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...