LTE Bisa Bikin Internet Makin Murah

Kamis, 15 Desember 2011




VIVAnews - Untuk meningkatkan kualitas penggunaan Internet di era broadband, teknologi yang paling memungkinkan untuk digunakan ke depan adalah teknologi LTE. Teknologi ini menawarkan kebutuhanbandwidth serta mengurangi biaya operasional yang dikeluarkan operator.

"Ini tidak hanya memberikan teknologi terbaik bagi end user, dari sisi operator juga dapat mengurangi biaya operasional dan mencapai jaringan yang fleksibel dan efisien," kata Andrew Tang, Direktur Technical and Commercial ZTE Indonesia di Jakarta 15 Desember 2011.
Jika biaya operasional yang dikeluarkan operator berkurang, maka mereka bisa menurunkan tarif layanannya.

LTE, lanjut Tang, juga tetap berkembang bersama teknologi sebelumnya seperti 3G karena tersistem dalam satu modul. "Yang punya kebutuhan tinggi, diakomodasi LTE. Yang sedang, ada 3G. Yang tidak membutuhkan transmisi data besar, bisa pakai GPRS," tambahnya.

Tang mengatakan perangkat berteknologi LTE miliknya juga dapat menerapkan teknologi tersebut, sehingga biaya pun dapat ditekan.

Di Indonesia, ZTE telah menguji coba teknologinya bersama operator telekomunikasi Indonesia, pada awal Desermber lalu di dua tempat di Bandung, yakni ITB dan Pusat Riset Telkom.

Oktober lalu, vendor asal China itu juga berhasil melakukan verifikasi awal interoperabilitas untuk industri telekomunikasi antara FDD-LTE/TD-LTE dan GSM/UMTS yang didasarkan pada platform Uni-Ran multi-mode GSM/UMTS/FDD-LTE/TD-LTE.

Keberhasilan uji coba tersebut diklaim merupakan hal yang penting karena mampu mengurangi biaya langkah demi langkah transisi dari 2G atau 3G ke LTE.

Jaringan 2G dan 3G merupakan jaringan yang sudah mapan dengan jumlah pelanggan yang besar. Dalam pemaparannya, LTE menawarkan kecepatan download sampai 300Mbps dan upload sampai 75Mbps. Teknologi ini sudah dikembangkan di Australia, Hongkong, Cina, dan Swedia.

Menurut Tang, secara teknis dan teknologi, LTE sudah siap, tinggal menunggu regulasi pemerintah saja. "Sudah siap, tinggal tunggu order saja," katanya. 

Pandangan Psikolog Soal Kasus Al Lucky Laki

Pandangan Psikolog Soal Kasus Al Lucky Laki


Masih ingat dengan foto Al Lucky Laki yang memegang botol dan gelas bir dan beredar secara luas di internet? Minum atau tidak, yang pasti perilaku anak sulung Ahmad Dhani dan Maia Estianty tersebut membuat heboh. Apalagi baik Dhani atau Maia seolah saling lempar kesalahan ketika media menanyakan permasalahan ini.
Lalu apa pendapat psikolog mengenai kasus ini? Psikolog A Kassandra menjelaskan secara umum tingkah laku Al tersebut terjadi karena produk dari keluarga itu sendiri. Namun bukan berarti dampak dari perpisahan kedua orang tuanya, sebab tak sedikit anak yang berasal dari keluarga yang berpisah justru tidak terpengaruh.
"Saya jelaskan secara global saja ya. Bahwa seorang anak itu, produk dari keluarganya. Tergantung keluarganya, kalau si keluarga pecah atau retak mungkin ada dampaknya. Karena terbukti, ada orang-orang dari pecahan keluarganya, mereka jadi bagus kok," kata A Kassandra Putranto, Selasa (13/12) malam.
Lebih lanjut diungkapkan bila anak bagai kertas putih yang masih kosong sehingga dapat ditulisi apa saja oleh orang tuanya. Untuk itu disarankan orang tua mengajarkan nilai positif pada anak.
"Ada masalah nilai-nilai yang diajarkan, seperti kalau dia lihat ayahnya selingkuh, itu bisa memberikan muatan kepada anak dari kecil. Anak itu, bagai kertas putih yang ditulisin, kalau penuh coretan, gambar-gambar gak karuan, tidak mungkin dia bisa bertanggung jawab ke depannya," terang Ketua Umum Himpunan Perempuan Pengusaha & Profesi Indonesia (HP3I) ini, kala ditemui di acara 99 Most Powerful Women 2011 Globe Asia, Hotel Kempinski. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...