Five Vi Dirampok!

Senin, 08 Agustus 2011

Five Vi Dirampok!

Artis cantik dan seksi, Five Vi dirampok Minggu pagi dini hari (7/8) di kawasan Kartika Candra. Five Vi dan temannya mendapati mobilnya tersebut telah dirusak dan dibongkar bagian dalamnya usai nonton bersama.
"Benar kejadiannya di Kartika Candra, semalan Five Vi dan temannya kerampokan, tapi itu bukan mobilnya Five Vi, itu mobil temannya," ujar manajer personil grup vokal D Mantans yang enggan di sebutkan namanya melalui sambungan telpon.
Meskipun bukan mobil miliknya, namun di dalam mobil tersebut terdapat barang-barang milik Five Vi yang diambil oleh para perampok.
"Tapi di dalem mobil itu ada barangnya, dan Five Vi bersama temannya sudah laporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya," ujar sang manajer yang menambahkan kalau dihubungi ini Five masih tidur.
"Saat ini Five masih tidur, karena jam lima pagi tadi masih di Polda," pungkasnya. (kpl/gum/dew)

Belas Kasihan Donator, Sadiah Hidupi 6 Anak Lumpuh Layu


DEPOK (Pos Kota) – Hidup dari belas kasih para donatur untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Kehidupan yang sangat berat dirasakan oleh Ny. Sadiah, 65, yang harus menerima kenyataan pahit ketika penyakit lumpuh layu mulai menyerang tubuh anaknya satu persatu dan dirinya. Sampai akhirnya keenam anaknya dari ke delapan anak yang terkena penyakit sampai sulit berjalan
Kesulitan hidup yang diemban Ny. Sadiah sebagai tulang punggung keluarga menghidupi ke kedelapan anaknya setelah ditinggal meninggal sang suami, Hamin Pupu, 70, meninggal karena sakit plek paru-paru dua tahun yang lalu.
Tidak hanya itu, ujian yang terus menimpah keluarga Ny. Sadiah pun sedikit demi sedikit selalu datang. Sehingga keenam anaknya pun mesti menanggung penyakit keturunan yaitu lumpuh layu di kaki yang mengakibatkan tidak bisa jalan normal.
Menurut Ny. Sadiah, pertama kali penyakit lemah layu ini diserang ke anak keduanya bernama Suryadi. Saat itu Suryadi masih berusia enam tahun, sempat dirawat di RS. Fatmawati. Karena tidak mempunyai biaya, Suryadi hanya dirawat selama 3,5 bulan.
Keputusasaan melanda Ny. Sadiah dan suaminya Hamin Pupu yang ketika itu berusaha membantu kesembuhan anak laki-lakinya dengan susah payah sampai menjual tanah keluarga untuk biaya berobat. Karena sudah menjalani berobat selama bertahun-tahun lamanya, tidak ada perkembangan kemajuan kesehatan kepada anaknya. “berbagai cara mulai dari pengobatan alternative hingga dokter hambling. Tidak ada kemajuan yang signifikan terhadap kesehatan anak saya. Sampai bapaknya meninggal karena memikirkan anaknya tersebut yang tidak kunjung sembuh,” ujar Sadiah kepada Pos Kota di rumahnya Gang Suhaemi, RT 05/02, Kel. Duren Mekar, Kec. Bojong Sari.
Namun penyakit ini mulai menyerang ke anak-anaknya, yaitu pada anak pertamanya bernama Marpuah, 42, Suryadi, 39, Khoirudin, 38, Sabrani, 32, Kholid, 28, dan yang terakhir Nyai Latifah 23. Sedangkan kedua anaknya yaitu Syafei, 36, dan Jarkasih Efendi, kondisi tubuhnya sehat tidak terkena penyakit.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya selalu dapat bantuan dari para dermawan, donator, dan juga sebuah yayasan yang selalu setiap dua bulan sekali mengirimkan tiga karung beras berukuran 50 Kg, dan dua kardua mie instan. Meskipun ujian berat yang dihadapi oleh keluarga Ny. Saidah, tidak membuat ibu delapan anak ini harus kehilangan semangat untuk menjalani kehidupan meskipun ada kekurangan dalam fisiknya.
Ada kebahagiaan tersendiri dalam hidup Ny. Sadiah, bisa melihat anak yang ketujuhnya, Zalkasih Efendi, 26, sudah menjadi seorang Sarjana lulusan Tarbiyah. “Bercampur senang dan bahagia meski harus memiliki kekurangan fisik, salah satu anak saya sudah berhasil menjadi mengakhiri pendidikannya dan menjadi seorang sarjana. itu semua berkat dari bantuan dan pertolongan partisipasi masyarakat yang telah niat baik untuk membantu kehidupan keluarganya yang serba kesulitan,” ungkap Sadiah sambil berkaca kaca saat melihat foto anaknya sewaktu prosesi wisuda.
Tidak lepas dari harapan, Ny. Sadiah (berjilbab sebelah kanan foto), beserta keenam anaknya yang terkena penyakit lumpuh layu juga ingin sehat kembali. Bisa merasakan seperti keluarga yang lainnya bisa hidup normal dan bisa berjalan seperti sedia kala. “Dari Dinas Sosial Pemkot Depok sudah memberikan bantuan berupa kebutuhan hidup sehari-hari. tapi dari Dinas Kesehatan Kota Depok belum ada sama sekali ada tindakan akan mengobati penyakit yang diidap keluarganya. Hanya berupa mengecek kondisi keadaan keluarganya saja bukan secara medis,” tegasnya.
Lihat sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...