pasangan ini asik ciuman saat kerusuhan

Minggu, 19 Juni 2011

Pasangan pria dan wanita tertangkap kamera sedang asyik berciuman sambil berbaring. Padahal, mereka sedang berada di tengah kerusuhan menyusul kekalahan tim Vancouver Canucks pada pertandingan hoki Stanley Cup melawan Boston Bruins di Vancouver, Kanada, Rabu, 15 Juni 2011.
http://image.tempointeraktif.com/?id=80136&width=274
Pasangan itu terlihat berbaring di jalan dan berciuman ketika kerusuhan pecah di sekeliling mereka. Mereka seakan mengabaikan massa yang marah dan polisi anti-huru hara yang berupaya menenangkan massa.

Foto tersebut mendapat tanggapan dari pengguna Twitter di dunia. Akan tetapi, fotografer yang mengambil gambar tersebut masih bingung dengan foto itu.

Juru foto Richard Lam mengambil foto tersebut saat meliput kerusuhan menyusul kekalahan tim Canucks atas Boston Bruins 4-0 di Stanley Cup. Lam sedang berada di tengah para pengunjuk rasa dan polisi anti-huru hara ketika melihat pasangan remaja itu. "Jaraknya sekitar 20 atau 30 yard," ujar Lam. "Ada dua orang berbaring di jalanan yang lengang. Awalnya saya mengira mereka terluka." 

Lam pun langsung mengabadikan gambar tersebut. Setelah itu, Lam tidak lagi memperhatikan pria dan wanita yang berbaring di jalan.

Lam menggambarkan kerusuhan tersebut berujung pada penjarahan. "Terjadi kekacauan. Pengunjuk rasa membakar dua mobil lalu saya melihat penjarah memecahkan jendela di sebuah toko," kata Lam.

"Saat itu, polisi anti-huru hara menerjang ke arah kami. Setelah berhenti berlari, saya melihat di antara barisan polisi ada dua orang berbaring di jalan yang berlatar polisi anti-huru hara dan api."

"Saya tahu saya harus mengambil momen itu ketika saya menjepret gambar dengan latar kerusuhan. Namun, saya baru mengamati dengan saksama foto tersebut ketika saya mendata foto-foto saya, lalu editor saya menunjukkan dua orang itu tidak terluka, melainkan berciuman."

"Semua orang bertanya siapa mereka," ujar Lam. Tetapi Lam tidak tahu dan tidak sempat berbicara dengan dua orang yang ciuman itu.

Bahkan, hingga sekarang, Lam masih belum yakin apakah dua orang itu terluka atau sedang berciuman. "Saya terus mengamati foto tersebut, tetapi saya tetap bingung," ujarnya.

Menurut ofisial di Vancouver, sekitar 150 orang dilarikan ke rumah sakit akibat kerusuhan tersebut dan 100 orang ditangkap.

Mengapa Selebritas Korea Bunuh Diri?

Jumat, 17 Juni 2011


Cha Dong Hae, mantan anggota SG Wannabe (grup paling populer di Korea), menambah panjang daftar selebritas yang meninggal bunuh diri. Hae memang dikabarkan menderita depresi berat setelah dua tahun lalu ditinggal mati manajernya — yang juga bunuh diri di sebuah hotel.

Walau tidak ada catatan statistik yang akurat, selebritas Korea tampak lebih rentan bunuh diri ketimbang artis di Amerika, Eropa, atau Jepang. Padahal tekanan yang dialami dalam mencapai ketenaran kurang lebih sama. 

Tahun 2005, artis Lee Eun-Ju (yang sedang naik daun) ditemukan gantung diri. Langkah serupa juga rupanya diambil oleh selebritas Korea yang lain seperti U-Nee, Jeong Da-bin, Ahn Jae-hwan, Choi Jin-sil dan adiknya, Choi Jin-young.

Yang paling menggegerkan, aktor pelopor invasi demam Korea Park Yong Ha tahun lalu ditemukan tewas gantung diri dengan kabel telepon di kamarnya.

Apa yang mendorong selebritas Korea begitu mudah mencabut nyawa mereka sendiri?

Percaya atau tidak, negara Korea ternyata memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Organization for Economic Cooperation and Development mencatat, 21 dari 100 ribu orang Korea melakukan bunuh diri — melewati batas normal yaitu 11.

Hwang Sang-Min, seorang psikolog dari Universitas Yonsei, mengungkapkan bahwa orang Korea cenderung membentuk identitas mereka sesuai pandangan orang lain terhadap dirinya. Selain itu, mereka juga memiliki konsep Han — yaitu bersikap diam dan berusaha tabah walau dalam keadaan marah.
Percaya atau tidak, negara Korea ternyata memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.


Pekerjaan sebagai selebritas yang sangat lekat dengan urusan pencitraan (alias tergantung pada popularitas) membuat konsep Han jadi amat berat dilaksanakan. Terutama bila mereka sedang menghadapi situasi yang buruk.

Karena selebritas tidak lagi mampu menunjukkan citra baik dan tenang, mereka cenderung frustrasi, menyerah, dan mengambil pilihan drastis — salah satunya adalah bunuh diri.

Faktor lain yang juga berpengaruh dalam tingginya tingkat bunuh diri di kalangan selebritas Korea adalah kurangnya program konseling. Budaya Korea yang cenderung tertutup juga membuat para selebritas itu malu jika ketahuan publik saat pergi ke konseling atau sedang mengalami depresi. 

Selain itu, faktor agama rupanya juga memegang peran. Hampir setengah penduduk Korea tidak memiliki agama, sehingga ketika mereka mengalami depresi, penghargaan terhadap nilai kehidupan pun rendah.

Kepercayaan akan konsep reinkarnasi juga membuat orang Korea terdorong untuk mengakhiri hidup mereka dan menjalani kehidupan baru yang mungkin lebih baik dari sekarang.

Yang mengkhawatirkan, banyaknya kasus bunuh diri di kalangan selebritas menimbulkan kecenderungan serupa di kalangan penggemar mereka. Sejak kematian aktris Lee Eun-Ju pada 2005, tingkat bunuh diri dikabarkan mengalami peningkatan cukup signifikan.

Oh Kangsub, seorang psikiater di RS Kanbuk Samsung mengatakan, “Ketika seorang selebritas bunuh diri, penggemar mereka akan mengikuti aksi sang idola.”

Sebagai langkah antisipasi, kabarnya saat ini pemerintah Korea sedang gencar menggalakkan program konseling di banyak rumah sakit untuk membantu para warga yang sedang depresi.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...